LOMBA KARYA NYATA (LKN)
TAMAN BACAAN MASYARAKAT (TBM)
APRESIASI PTK PAUDNI BERPRESTASI TAHUN 2015
JUDUL :
MENJADIKAN USAHA PENGETIKAN/PERCETAKAN DAN
TENUN SUTRA MANDAR SEBAGAI SARANA PELAYANAN TBM
MENJADIKAN USAHA PENGETIKAN/PERCETAKAN DAN
TENUN SUTRA MANDAR SEBAGAI SARANA PELAYANAN TBM
OLEH
SAPARUDDIN, S.Pd
TAMAN
BACAAN MASYARAKAT (TBM) BASKARA
KABUPATEN POLEWALI MANDAR
PROPINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis Khaturkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan Rahmat dan Taufik-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan dokumen Karya Nyata Pengelola TBM tentang pemanfaatan potensi lokal dalam memotivasi masyarakat agar gemar membaca.Karya Nyata ini penulis susun dengan maksud untuk bahan dalam Apresiasi PTK PAUDNI Berprestasi Tahun 2015 dan disamping itu sebagai bahan penilaian dan perbandingan bagi perkembangan TBM oleh penentu kebijakan yang menangani tentang Pendidikan Non Formal dan Informal.Penulis Sadar bahwa apa yang ada didalam karya ini masih penuh dengan segala kekurangan baik dari teknis penulisan maupun penggunaan bahasa serta dari segi kelengkapan atau bukti tentang Karya Nyata, dan tentunya semua itu cerminan keterbatasan kami.Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada rekan-rekan yang telah membantu baik dalam bentuk saran maupun tenaga sehingga penyusunan Karya Nyata ini dapat terselesaikan dengan baik.Demikian, dan akhir kata semoga apa yang dilakukan ini mendapat nilai pahala di sisi Allah SWT. Amin !
Polewali, 20 April 2015
Penulis,
SAPARUDDIN, S.Pd.
DAFTAR ISI
Halaman Sampul
.............................................................................................
Pernyataan Keaslian Karya
………………………………………………….
Rekomendasi dari Dinas
Pendidikan untuk Mengikuti Lomba ......................
Biodata Calon Peserta
.....................................................................................
SK. Pengangkatan/Pengalaman
kerja Dari Dinas Pendidikan ........................ Kata Pengantar
................................................................................................
Daftar Isi
.........................................................................................................
Bab I Pendahuluan
........................................................................................
A.
Latar Belakang Masalah ...............................................................
B.
Rumusan Masalah
........................................................................
C.
Tujuan
..........................................................................................
D.
Strategi Pemecahan Masalah ........................................................
Bab II Pembahasan ........................................................................................
A.
Prosedur Kegiatan ........................................................................
B.
Hasil Kegiatan ..............................................................................
C.
Dampak Kegiatan .........................................................................
D.
Faktor Penghambat dan Pendukung
.............................................
Bab III Penutup
...............................................................................................
A.
Kesimpulan
...................................................................................
B.
Saran .............................................................................................
|
i
ii
iii
iv
v
vi
vii
1
1
3
3
4
5
5
14
14
15
16
16
16
|
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Taman Bacaan Masyarakat (TBM),
Perpustakaan, Rumah Baca dan apapun namanya, semua lingkup kegiatannya
berkaitan dengan buku dan kegiatan membaca. Walaupun sekarang ini hampir di
setiap desa ada Taman Bacaan tapi sungguh sangat disayangkan karena buku dan
kegiatan membaca kurang populer atau kurang menarik minat dikalangan anak-anak
dibandingkan dengan televisi dan play station, di
tambah lagi dengan tidak adanya akses buku/bahan pustaka akibat ketidakmampuan
membeli serta langkahnya perpustakaan yang menyediakan koleksi buku. Sementara
program TBM ini diharapkan dapat mewujudkan masyarakat gemar belajar (Learning Society) dengan Indikator utamanya masyarakat Gemar
Membaca (Reading Society)
Berdasarkan dari masalah dan harapan
penyelenggaraan program TBM tsb. maka diperlukan suatu strategi khusus untuk
mengelola program ini, dan kita melihat betapa perhatian pemerintah pada
pendidikan Non Formal begitu besar dengan pengalokasian anggaran pada
kelompok-kelompok belajar, kursus-kursus, dan TBM. Hal ini dapat kita lihat sebagai suatu upaya
untuk meningkatkan pengelolaan program PAUDNI dengan
diadakannya pemberian apresiasi PTK
PAUDNI Berprestasi Tahun 2015 dengan salah satu indikator penilaian yang akan mendorong pengelola TBM untuk semakin berkreasi
yakni Pemanfaatan Potensi Lokal dalam
memotivasi masyarakat agar gemar membaca.
TBM Baskara
terletak di Desa Napo Kecamatan Limboro dan berdiri pada tahun 2006. Desa Napo
merupakan daerah pedesaan dengan akses informasi yang masih
kurang seperti internet. Desa Napo terletak sekitar 4 KM dari pusat kecamatan
maupun Jl. Trans Sulawesi yang mudah dijangkau dengan kendaraan roda dua maupun
roda empat. Desa Napo merupakan salah satu dari empat negeri besar (appe banua kaiyyang) yang menjadi pusat
pemerintahan pada masa pemerintahan kerajaan Balanipa di Mandar. Masyarakat
Desa Napo umumnya bermata pencaharian sebagai petani ternak dan tenun dan
beberapa kelompok profesi lainnya seperti guru, wiraswasta dan tenaga kesehatan.
Dari segi pendidikan di wilayah Desa
Napo terdapat lembaga pendidikan mulai tingkat PAUD s.d SLTA yang terdiri atas
lembaga PAUD sebanyak 2 Kelompok, SD sederajat 3 sekolah, SMP 1 sekolah, MTsS 1
Sekolah, dan PKBM yang mengelola Kelompok Belajar Paket B, Paket C dan
Keaksaraan Fungsional (KF Dasar dan KUM) dan selain itu di Desa Napo juga
pernah ditempatkan kelompok belajar (fokjar) UPBJJ-UT Majene Jurusan Penjas dan
Perpustakaan. Dan khusus angka melek aksara untuk usia 15 s.d 45 tahun
rata-rata masyarakatnya sudah pernah mengikuti program keaksaraan dasar.
Taman Bacaan Masyarakat (TBM)
Baskara berdiri sejak tahun 2006 dan
tempatnya berada di PKBM Sinar Budi. Seiring dengan beerjalannya waktu dan
mengikuti perkembangan yang terjadi maka pada tahun 2014 TBM Baskara
dipindahkan tempat pelayanannya di area yang agak luas dan menempatkan kegiatan
pengetikan disitu. Pertimbangan utama pengelola sehingga Taman Bacaan
Masyarakat (TBM) Baskara dijadikan satu dengan usaha pengetikan karena kegiatan
pengetikan hampir setiap waktu tidak sepi dari pengunjung jadi dengan
menempatkan taman baca di area tersebut maka akan dengan sendirinya orang akan
mengambil bahan pustaka untuk membaca disaat mereka sedang menunggu pesanan
mereka dikerjakan apakah itu memfoto copy, mencuci foto, menjilid atau menunggu
ketikannya, dsb.
Salah satu kendala dimana masyarakat di
sekitar TBM yang dominan petani ternak dan penenun tentunya untuk meluangkan
waktu secara khusus ke TBM adalah hal yang tidak mungkin dan disamping itu
minat untuk membaca juga belum ada dan belum tumbuh pada mereka. Dan khusus di
TBM Baskara salah satu kendala utama adalah kurangnya pendanaan operasional
untuk mengelola TBM, melakukan pengadaan bahan pustaka serta sarana TBM seperti
Lemari Buku/Bahan Pustaka belum memadai.
Untuk itulah penulis termotivasi untuk
mengikuti lomba ini, meskipun apa yang dilakukan selama ini belum terlalu
sesuai yang diharapkan tetapi harapan kami
semoga hasil karya yang telah kami lakukan dapat memberikan sumbangsi
kepada perkembangan TBM kedepan, Insya Allah.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian-uraian di atas maka permasalahan mendasar yang muncul adalah :
1. Minat baca belum tumbuh dikalangan masyarakat2. Masyarakat tidak bisa meluangkan waktu khusus untuk membaca di TBM.3. Kurangnya sarana seperti lemari buku/bahan pustaka di TBM4. Kurangnya motivasi untuk mewujudkan budaya minat baca dikalangan masyarakat.
C. Tujuan
Tujuan
yang akan dicapai penulis dari penulisan karya nyata ini dapat dibagi dalam dua
bagian yakni :
1. Umum
Memberikan
gambaran singkat kepada rekan-rekan sejawat pengelola TBM mengenai upaya yang
telah dilakukan Penulis dalam pengelolaan TBM sehingga nantinya apa yang
dilakukan penulis dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan rekan-rekan
sejawat.
2. Khusus
- Untuk
dijadikan bahan pertimbangan dalam memecahkan problem yang terjadi di dalam TBM
- Untuk
dijadikan sebagai tolok ukur dalam keberhasilan manajemen pengelolaan TBM
- Sebagai
gambaran tentang kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan oleh penulis dalam
mengelola TBM sebagai bagian dari pelayanan masyarakat
D. Strategi Pemecahan Masalah
Strategi
atau metode yang digunakan dalam pemecahan masalah dalam mengelola Taman Bacaan
Masyarakat (TBM) Baskara Desa Napo Kecamatan Limboro Kab. Polewali Mandar
adalah sebagai berikut :
- Mengidentifikasi kebutuhan masyarakat yang berhubungan dengan kegiatan taman bacaan atau kegiatan belajar
- Mensinergikan antara kebutuhan masyarakat sekitar dengan peluang usaha yang dapat dilakukan oleh Taman Bacaan Masyarakat.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Prosedur Kegiatan
1.
Konsep
Untuk menumbuhkan minat baca masyarakat
menuju masyarakat gemar membaca diperlukan suatu langkah nyata dan konsep yang
bersinergi dengan kegiatan masyarakat dengan lembaga dalam hal ini taman bacaan
maupun perpustakaan. Melihat problem yang terjadi di masyarakat saat ini bahwa
membaca dipandang sebagai bukan sebagai kebutuhan dan hal itu merupakan sebuah
tantangan yang harus dipecahkan oleh dunia perpustakaan.
Oleh sebab itu, diperlukan sebuah kiat
khusus untuk merubah paradigma berpikir tentang pentingnya membaca. Karena
berapapun anggaran yang dikeluarkan untuk mengadakan sosialisasi, kampanye
gemar membaca, mendirikan taman-taman bacaan/perpustakaan tanpa disertai dengan
perubahan cara pandang yang secara konkrit maka hal hanya akan sia-sia.
Memperkenalkan dan mendekatkan taman bacaan ataupun kegiatan membaca kepada masyarakat tidak bisa
dilakukan secara instan tetapi diperlukan suatu pendekatan. Pendekatan yang
penulis maksudkan disini adalah suatu kiat yang menghubungkan antara kebutuhan
masyarakat dengan kegiatan taman bacaan. Jadi hal pertama yang perlu dilakukan
adalah bagaimana memperkenalkan TBM kepada masyarakat secara langsung, dengan pertimbangan bahwa minat baca
mereka akan tumbuh dengan sendirinya ketika mereka sudah terbiasa mendatangi
TBM. Dan untuk mengenalkan mereka pada
TBM tentu dibutuhkan kiat khusus tanpa harus menyita waktu luang mereka.
Taman Bacaan Masyarakat (TBM) adalah
suatu kegiatan tumbuh dari, oleh dan untuk masyarakat jadi semua sesuatu baik
yang berhubungan pengelolaan dan pendanaan semuanya dibutuhkan peran serta
masyarakat. Kendala umum yang dihadapi Taman Bacaan Masyarakat saat ini adalah
faktor pendanaan. Pendanaan adalah hal sangat penting dalam mengoperasikan
Taman Bacaan Masyarakat, karena tanpa dukungan dana hal tidak mungkin untuk
melakukan pengelolaan secara maksimal. Tetapi pada kenyataannya beberapa TBM
hanya mampu berjalan ketika ada suntikan dana dari pemerintah padahal TBM
adalah milik masyarakat. Dan untuk itu pula dibutuhkan sistem manajemen
kewirausahaan di dalam mengelola Taman Bacaan sehingga tidak hanya berharap
kepada pemerintah tetapi dapat berjalan sendiri minimal dapat memenuhi
kebutuhan operasional minimalnya sendiri.
Usaha pengetikan/percetakan memiliki hubungan
yang tidak terpisahkan dan erat kaitannya dengan kegiatan perpustakaan maupun
taman bacaan. Taman Bacaan semua kegiatannya berhubungan dengan surat menyurat
dan informasi dan relasi atau objeknya adalah masyarakat secara umum tanpa
membedakan usia, profesi, pangkat maupun jabatan seseorang. Dan dari segi
kepentingan baik masyarakat secara umum maupun pemerintah dsb. urusan dengan
surat menyurat baik itu sifatnya pengetikan, penggandaan hampir selalu ada
seiring dengan kebutuhannya.
Berdasarkan konsep tersebut maka salah
satu potensi lokal yang tepat untuk mengelola TBM dengan memanfaatkan potensi
lokal yang berhubungan dengan kebutuhan masyarakat sekitar TBM. Potensi lokal
yang dapat dilakukan berdasarkan kebutuhan masyarakat di sekitar Taman Baca adalah
dengan mengadakan usaha foto copy, pengetikan, penjilidan dan percetakan serta
menyiapkan kebutuhan-kebutuhan alat-alat tulis TBM serta kebutuhan-kebutuhan
yang berhubungan dengan pencaharian dan profesi mereka khususnya tenun dalam
hal ini sutra untuk bahan tenunan dan kebutuhan alat tulis dan layananan
internet untuk pelajar, mahasiswa dan guru dsb.
2.
Kesesuaian Usia
Adapun sasaran daripada pemanfaatan potensi lokal adalah sebagai berikut :
Adapun sasaran daripada pemanfaatan potensi lokal adalah sebagai berikut :
a.
Usia 6 s.d 12 Tahun (SD sederajat)
Untuk usia SD di TBM tersedia bahan pustaka cerita-cerita rakyat, cerita-cerita silat, dongeng, game/play stasion dan aalah satu kebutuhan anak usia SD berdasarkan potensi lokal yang ada di TBM disiapkan kebutuhan alat tulis untuk kebutuhan sekolah dan suvenir-suvenir seperti kalung dan cincin dan anting magnet dan cuci cetak foto untuk pas photo maupun foto ukuran 2R, 3R, 4R dan 10 R.
b.
Usia 13 s.d 15 Tahun (SMP sederajat)
Melihat usia 13 s.d 15 Tahun adalah merupakan usia remaja di TBM tersedia bahan pustaka pelajaran-pelajaran tingkat SMP/MTs, Novel-Novel, dan salah satu kebutuhan anak usia SMP berdasarkan potensi lokal yang ada di TBM selain disiapkan kebutuhan alat tulis untuk kebutuhan sekolah dan suvenir-suvenir seperti kalung dan cincin dan anting magnet dan cuci cetak foto untuk pas photo maupun foto ukuran 2R, 3R, 4R dan 10 R juga tersedia jasa pengetikan & foto copy serta penjilidan makalah, tugas-tugas, akses internet dsb.
c.
Usia 16 s.d 18 Tahun (SMA sederajat)
Demikian halnya dengan usia 16 s.d 18 tahun dimana usia ini sudah memasuki fase dewasa maka di TBM tersedia bahan pustaka pelajaran-pelajaran tingkat SLTA, Novel-Novel, dan salah satu kebutuhan anak usia SLTA berdasarkan potensi lokal yang ada di TBM selain disiapkan kebutuhan alat tulis untuk kebutuhan sekolah dan cuci cetak foto untuk pas photo maupun foto ukuran 2R, 3R, 4R dan 10 R juga tersedia jasa pengetikan & foto copy serta penjilidan makalah, tugas-tugas, akses internet, pembuatan baliho untuk kegiatan, sablon baju, dsb.
d.
Usia 19 keatas
Untuk
usia ini potensi lokal berdasarkan kebutuhan masyarakat dapat diklasifikasi
berdasarkan jenis profesi dan pekerjaannya antara lain:
1)
Mahasiswa
Di
TBM juga tersedia buku-buku yang berhubungan dengan mata kuliah yang sedang
diampuh oleh mahasiswa meskipun jumlah dan judulnya terbatas. Hubungannya
dengan aktivitas kemahasiswaan salah satu potensi lokal seperti yang diuraikan
di atas terkhusus untuk mahasiswa di layanani juga penjilidan skripsi,
laporan-laporan serta pengetikan skripsi, akses internet dsb.
2)
Guru/Tenaga Kependidikan
Hubungannya
dengan profesi keguruan salah satu potensi lokal seperti yang diuraikan di atas
yakni foto copy dsb. terkhusus untuk guru di layanani juga pembuatan RPP, dan
perangkat pembelajaran lainnya, serta pembuatan media pembelajaran dsb.
3)
Penenun
Mengingat
bahwa rata-rata atau mayoritas warga masyarakat perempuan ada di sekitar TBM
berprofesi sebagai penenun dan selain melayani masyarakat untuk foto copy
kebutuhan surat menyuratnya khusus untuk kelompok penenun ini salah satu
potensi lokal yang dimanfaatkan pengelola TBM adalah dengan menyiapkan sutra
untuk bahan tenunan serta membeli hasil tenunan warga masyarakat tsb.
Jadi
berdasarkan uraian-uraian dari pemanfaatan potensi lokal berdasarkan
klasifikasi usia secara umum kegiatan jasa pengetikan, foto copy, penjilidan,
laminating semuanya adalah kebutuhan masyarakat sekitar TBM Baskara.
3.
Kreatifitas
Untuk menjaga agar
fungsi TBM tetap berjalan dan tidak terkesan hanya sebagai tempat pengetikan dan
fungsi TBM tetap berjalan maka di area depan pengetikan disiapkan buku-buku
bacaan jadi ketika pengunjung datang kepengetikan maka akan langsung melihat
buku-buku yang terpajang di depan dan begitu juga halnya dengan diteras depan
atau samping ruangan pengetikan ditempatkan rak buku sehingga pengunjung akan
sangat mudah untuk mengaksesnya dan kesan formal yang selama ini dipahami
masyarakat ketika melihat perpustakaan sudah tidak nampak karena mereka tidak
perlu mengisi buku pengunjung, dan masuk diruang baca untuk membaca.
Hubungannya dengan pemanfaatan potensi
lokal dengan upaya kegiatan gemar membaca terkhusus untuk warga masyarakat yang
pernah mengikuti keaksaraan dasar maupun keaksaraan usaha mandiri yang dikelola
oleh PKBM Sinar Budi. Karena warga tersebut rata-rata berprofesi sebagai
penenun maka selain menyiapkan bahan sutra untuk ditenun pengelola juga
menampung hasil tenunan itu dan mencarikan pemasaran. Dalam hal pemasaran
pengelola mengirim keluar daerah yakni Makassar dan secara hitung-hitungan daya
jual hasil tenun mereka dapat meningkat. Selain itu warga juga diarahkan untuk
menenum motif-motif yang hasilnya dapat dijadikan untuk baju. Jadi ketika
mereka diberikan motif-motif tenun yang berupa life left mereka diharapkan dapat membaca dan mempermantap baca
tulis dan berhitungnya.
4.
Keamanan
Dari segi keamanan dapat dibagi dalam dua kategori, yaitu :
Dari segi keamanan dapat dibagi dalam dua kategori, yaitu :
a. Usaha Pengetikan sebagai Potensi
lokal
Kegiatan
yang berhubungan dengan potensi lokal terletak pada area tersendiri dan
dibatasi oleh sekat lemari kaca yang berisi alat-alat ATK dan kebutuhan bahan
tenun, jadi mesin foto copy, mesin laminating, komputer untuk pengetikan,
tempat penjilidan tidak dapat dijangkau langsung oleh pengunjung.
Gambar 1 Rak buku di ruangan pengetikan
Gambar 3 Tempat Duduk di Depan TBM dan Depan Ruangan Usaha
b. Bahan
Pustaka
Bahan pustaka berada di depan dan
samping ruangan pengetikan dan mudah diawasi pada saat ada pengunjung yang
mengambil bahan pustaka dari rak.
Bahan pustaka dipajang berdasarkan
klasifikasi kelompok usia pengunjung. Bahan pustaka untuk jenis referensi dan
buku-buku umum dipajang diruangan pengetikan sedangkan buku/bahan pustaka untuk
usia SD, SMP, SLTA yang berupa komik, Novel, Buku cerita, Dongeng dan Koran di
pajang di rak depan teras sedangkan meja baca dan bahan pustaka yang sifatnya
referensi dipajang didalam ruangan.
5.
Kenyamanan
Salah satu faktor untuk menumbuhkan
minat baca sehingga tercipta kegemaran membaca adalah terciptanya rasa nyaman.
Kenyamanan tidak terlepas daripada prinsip pelayanan, sehingga ukuran baik
buruknya suatu pelayanan dapat dilihat dari tingkat kenyamanan pengunjung untuk
membaca karena ketika mereka tidak nyaman maka otomatis minat baca mereka akan
kurang.
Untuk menciptakan kenyamanan pengunjung
di TBM maka pengelola menyiapkan tempat baca diruangan dilengkapi dengan meja
baca, dan di ruangan terbuka dan teras atau depan ruangan sehingga mereka dapat
membaca sambil melihat lingkungan sekitarnya.
Selain itu TBM juga melayani akses
sirkulasi peminjaman bahan pustaka bagi pengunjung yang ingin meminjam buku
tanpa harus tercatat sebagaai anggota Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Baskara.
6.
Pemahaman dalam menggunakan media
Berdasarkan tingkat pengetahuan dan
pendidikannya rata-rata pengunjung belum dapat menggunakan sendiri media yang
ada di TBM seperti penggunaan computer untuk mengakses informasi secara on line
untuk itu pengunjung yang membutuhkan informasi layanan online yang tidak dapat menggunakan media sendiri atau masih melek
teknologi maka pengelola membantu mencari dan mengakses apa yang dibutuhkan
oleh pengunjung. Dan sebagai informasi bahwa di sekitar TBM atau rata-rata
pengunjung tidak dapat mengoperasikan sendiri komputer untuk mengakses internet
contohnya untuk anak-anak sekolah SMP dan SLTA yang ingin mencari literatur
tugas-tugas makalah, guru-guru yang akan mengakses data pribadinya, dan
sekolah-sekolah yang ingin mengirim laporan secara online, serta masyarakat
yang ingin mengirim data melalui email ke luar daerah.
Beberapa pengunjung juga biasa membawa soft copy file dengan FD yang sudah
diketik dan tinggal diprint out di
pengetikan. Dan selain itu beberapa dari warga biasa membawa foto untuk di cuci
cetak dipengetikan dengan hanya membawa HP yang dipakai merekam gambar.
B. Hasil Kegiatan
Berdasarkan hasil kegiatan yang telah dilaksanakan maka penulis dapat uraikan sebagai berikut :
- Terlayaninya kebutuhan membaca masyarakat serta kebutuhan lainnya yang berhubungan dengan surat menyurat.
- Kunjungan masyarakat ke TBM semakin meningkat karena mereka tidak harus menyiapkan waktu khusus tetapi dapat dilakukan bersamaan dengan waktu melakukan urusan lain misalnya pada saat hendak mengcopy atau mencetak kebutuhan administrasi pribadinya.
- Tumbuhnya minat baca warga masyarakat sekitar TBM.
C. Dampak Kegiatan
Dengan menerapkan potensi lokal dalam pengelolaan Taman Bacaan Masyarakat yang telah diuraikan
sebelumnya, maka dampak yang ditimbulkan di masyarakat adalah sebagai
berikut :
- Masyarakat semakin mudah untuk memenuhi kebutuhannya yang berhubungan dengan surat menyurat dan informasi.
- Masyarakat dapat mengunjungi TBM tanpa harus menyiapkan waktu khusus tetapi dapat dilakukan bersamaan dengan waktu melakukan urusan lain misalnya pada saat hendak mengcopy atau mencetak kebutuhan administrasi pribadinya.
- Terbantunya masyarakat dalam pemenuhan kebutuhannya yang berhubungan dengan profesinya.
- Taman Bacaan Masyarakat sudah mulai dikenal oleh warga seiring dengan minat baca yang sudah mulai tumbuh.
D. Faktor Penghambat dan Pendukung
- Faktor Penghambat
Hambatan
yang dihadapi dalam mengelola Taman Bacaan Masyarakat (TBM) khususnya TBM
Baskara dipengaruhi atas beberapa faktor antara lain
a. Sarana taman bacaan seperti lemari dan rak buku yang masih kurang sehingga beberapa bahan pustaka mengalami kerusakan
b. Prasarana taman bacaan dalam hal ini ruangan baca yang sempit dan masih terletak di teras rumah
c. Kurangnya koleksi bahan pustaka yang berhubungan dengan profesi masyarakat setempat
d. Sarana untuk akses informasi secara on line masih kurang seperti komputer, dan jaringan yang masih lambat sehingga warga atau pengunjung tidak dapat mengakses sendiri.
a. Sarana taman bacaan seperti lemari dan rak buku yang masih kurang sehingga beberapa bahan pustaka mengalami kerusakan
b. Prasarana taman bacaan dalam hal ini ruangan baca yang sempit dan masih terletak di teras rumah
c. Kurangnya koleksi bahan pustaka yang berhubungan dengan profesi masyarakat setempat
d. Sarana untuk akses informasi secara on line masih kurang seperti komputer, dan jaringan yang masih lambat sehingga warga atau pengunjung tidak dapat mengakses sendiri.
2.
Faktor Pendukung
Daya
dukung untuk mengoperasikan taman bacaan dengan pemanfaatan potensi lokal
adalah sebagai berikut :
a. Letak TBM mudah dijangkau oleh masyarakat dan berada di wilayah perlintasan anak-anak untuk pergi ke sekolah dan dekat dengan lapangan tempat bermain anak-anak.b. TBM memiliki kegiatan yang berhubungan dengan potensi lokal dan dapat menunjang serta membantu sebagian kecil daripada dana operasional yang dibutuhkan sehingga TBM tetap dapat berjalan meskipun tidak terlalu menonjol.c. Kebutuhan masyarakat berkaitan erat dengan kegiatan usaha yang ada di Taman Bacaan Masyarakat.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Membaca merupakan
kebutuhan olehnya itu diperlukan suatu pemanfaatan potensi
lokal dalam pengelolaan taman
bacaaan yang orientasinya langsung menyentuh dan melayani masyarakat sehingga
minat baca dan gairah belajar mereka dapat tumbuh dan berkembang.
B.
Saran
Demi
kelancaran dan kemajuan pengelolaan taman bacaan kedepan kiranya pemerintah
memberikan perhatian khusus kepada
Taman Bacaan Masyarakat yang sudah terbentuk baik berupa bantuan operasional,
pengadaan sarana dan prasarana maupun berupa pembinaan atau pelatihan-pelatihan
bukan hanya berorientasi kepada pengelolaan tetapi pelatihan tentang kewirausahaan
kepada pengelola-pengelola TBM sehingga mereka semakin terberdayakan, dan kami selaku penulis
mengharapkan bahwa kegiatan apresiasi
PTK PAUDNI Tahun 2015 ini
dapat menghasilkan suatu sistem yang nantinya membawa harapan baru bagi
perkembangan TBM di masa yang akan datang.
What makes a'make money' strategy? - Work
BalasHapusThis is why we หารายได้เสริม break down money betting strategies and learn how to win money. A good money strategy involves taking your wagers and making them